Senin, 15 Oktober 2012





KATA PENGANTAR

Beberapa puluh tahun yang lalu, orang mempelajari astronomi semata-mata sekedar untuk tahu tentang alam semesta. Tentang penerapan dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari tidak terlalu diperhatikan karena memang masih diperlukan proses yang panjang untuk sampai pada manfaat langsung. Namun dengan berkembangnya eksplorasi(penjelajahan) angkasa luar, kebutuhan ilmu-ilmu angkasa seperti astronomi semakin nampak. Peluncuran satelit membutuhkan cabang astronomi yang bernama mekanika benda langit, telekomunikasi satelit membutuhkan pengetahuan tentang aktivitas matahari yang dapat mengganggu satelit dan jaringan listrik. Sistem telekomunikasi semakin bergantung pada satelit, sedangkan sistem telekomunikasi mempengaruhisemakin banyak aspek kehidupan manusia seperti penyiaran, komunikasi antar individu, jaringan komputer, perbankan, penerbangan dan lain-lain. Nampak semakin jelas bahwa manfaat astronomi semakin dekat dengan kehidupan manusia sehari-hari.

Tujuan penulisan rangkuman ini guna mengetahui dan memberikan informasi mengenai benda-benda di dalam tata surya kita dan tak lepas pula berkat dorongan dari seluaruh anggota dan teman, kerabat serta pembimbing yang telah memberikan semangat dan dorongan.

Akhir kata para penulis mengakui bahwa berkat pertolongan Tuhan yang Maha Kuasa jugalah rangkuman ini akhirnya dapat terselesaikan. Besar harapan rangkuman ini dapat bermanfaat bagia para pelajar maupun orang yang membacanya dalam Astronomi.




Baiklah teman-teman saya akan memperkenalkan terlebih dahulu apa itu Astronomi? semua pasti sudah tau Astronomi itu mempelajari tentang bintangkan? namun itu belum tepat nah mau tau kan apa Astronomi lebih detail simak dan baca dengan teliti apa yang telah kami rangkum. yang jelas semua apa yang diciptakan di dunia ini dan seluruh jagat raya adalah Kuasa dari yang Allah SWT dan kita patut untuk mempelajarinya dan wajib kita mengetahui ciptaanNYA. tidak semua orang akan tau bahwa sesungguhnya Astronomi itu adalah mengenal lebih dari apa yang kita belum pernah membayangkan sebelumnya. Karena apa Astronomi itu adalah misteri tidak hanya bintang tapi galaksi, matahari, planet, nebula, batua, bumi, atmosfir, lapisan dan lain-lain oleh karena itu inilah gunanya kami ! kami ingin memberikan pengetahuan yang luar biasa dan imajinasi anda akan terbuka dengan kata-kata kami serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. SELAMAT MEMBACA… :)

1. Astronomi Sebagai Sains

Astronomi adalah sains mengenai jagat raya. Ilmu ini berurusan dengan obyek-obyek langit individual seperti planet, bulan, bintang dan galaksi serta struktur skala besar dari jagat rayasecara keseluruhan. Para astronom tidak hanya peduli tentang menemukan sesuatu di “luar angkasa”, dan berprilaku demikian, dengan gaya yang mempengaruhi kelakuan materi dan radiasi dalam kosmos astronomi pun mencoba mengungkap asl-usul, evolusi, masa depan, dan nasib akhir jagat raya dan semua yang terkandung di dalamnya.
Astronomi ialah cabang ilmu alam yang melibatkan pengamatan benda-benda langit (seperti halnya bintang, planet, komet, nebula, gugus bintang, atau galaksi) serta fenomena-fenomena alam yang terjadi di luar atmosfer Bumi (misalnya radiasi latar belakang kosmik (radiasi CMB)). Ilmu ini secara pokok mempelajari pelbagai sisi dari benda-benda langit — seperti asal-usul, sifat fisika/kimia, meteorologi, dan gerak — dan bagaimana pengetahuan akan benda-benda tersebut menjelaskan pembentukan dan perkembangan alam semesta.
Astronomi sebagai ilmu adalah salah satu yang tertua, sebagaimana diketahui dari artifak-artifak astronomis yang berasal dari era prasejarah; misalnya monumen-monumen dari Mesir dan Nubia, atau Stonehenge yang berasal dari Britania. Orang-orang dari peradaban-peradaban awal semacam Babilonia, Yunani, Cina, India, dan Maya juga didapati telah melakukan pengamatan yang metodologis atas langit malam. Akan tetapi meskipun memiliki sejarah yang panjang, astronomi baru dapat berkembang menjadi cabang ilmu pengetahuan modern melalui penemuan teleskop.
Cukup banyak cabang-cabang ilmu yang pernah turut disertakan sebagai bagian dari astronomi, dan apabila diperhatikan, sifat cabang-cabang ini sangat beragam: dari astrometri, pelayaran berbasis angkasa, astronomi observasional, sampai dengan penyusunan kalender dan astrologi. Meski demikian, dewasa ini astronomi profesional dianggap identik dengan astrofisika.
Pada abad ke-20, astronomi profesional terbagi menjadi dua cabang: astronomi observasional dan astronomi teoretis. Yang pertama melibatkan pengumpulan data dari pengamatan atas benda-benda langit, yang kemudian akan dianalisis menggunakan prinsip-prinsip dasar fisika. Yang kedua terpusat pada upaya pengembangan model-model komputer/analitis guna menjelaskan sifat-sifat benda-benda langit serta fenomena-fenomena alam lainnya. Adapun kedua cabang ini bersifat komplementer — astronomi teoretis berusaha untuk menerangkan hasil-hasil pengamatan astronomi observasional, dan astronomi observasional kemudian akan mencoba untuk membuktikan kesimpulan yang dibuat oleh astronomi teoretis.
Astronom-astronom amatir telah dan terus berperan penting dalam banyak penemuan-penemuan astronomis, menjadikan astronomi salah satu dari hanya sedikit ilmu pengetahuan di mana tenaga amatir masih memegang peran aktif, terutama pada penemuan dan pengamatan fenomena-fenomena sementara.
Astronomi harus dibedakan dari astrologi, yang merupakan kepercayaan bahwa nasib dan urusan manusia berhubungan dengan letak benda-benda langit seperti bintang atau rasinya. Memang betul bahwa dua bidang ini memiliki asal-usul yang sama, namun pada saat ini keduanya sangat berbeda.
2. Pengenalan Jagat Raya
Bumi adalah sebuah planet, sebuah dunia kecil yang berkeliling sepanjang lintasannya atau orbitnya, mengitari sebuah bintang usia pertengahan-Matahari- selama setahun untuk satu kali putaran. Tetangga kita yang paling dekat adalah bulan, satu-satunya satelit alam bumi yang berjarak rata-rata 384.400 km yang berevolusi 27,3 hari. Jarak rata-rata Bumi ke Matahari adalah 149.600.000 km, kira-kira empat kali lebih besar dari jarak Bumi dan Bulan. Bintang paling dekat berjarak sekitar 270.000 kali jarak Matahari.
2.1 Inti Galaksi
Galaksi NGC 4414, spiral galaksi pada rasi bintang Coma Berenices, berdiameter sekitar 17.000 parsec dan berjarak 20 juta parsec.
Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam), gas dan debu kosmik medium antarbintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap. Kata galaksi berasal dari bahasa Yunani galaxias , yang berarti "susu," yang merujuk pada galaksi Bima Sakti (bahasa Inggris: Milky Way). Tipe-tipe galaksi berkisar dari galaksi kerdil dengan sepuluh juta (107) bintang hingga galaksi raksasa dengan satu triliun  (1012) bintang, semuanya mengorbit pada pusat galaksi. Matahari adalah salah satu bintang di galaksi Bima Sakti; tata surya termasuk bumi dan semua benda yang mengorbit Matahari.
Kemungkinan terdapat lebih dari 100 miliar (1011) galaksi pada alam semesta teramati. Sebagian besar galaksi berdiameter 1000 hingga 100.000  parsec dan biasanya dipisahkan oleh jarak yang dihitung dalam jutaan parsec (atau megaparsec). Ruang antar galaksi terisi dengan gas yang memiliki kerapatan massa kurang dari satu atom per meter kubik. Sebagian besar galaksi diorganisasikan ke dalam sebuah himpunan yang disebut klaster, untuk kemudian membentuk himpunan yang lebih besar yang disebut superklaster. Struktur yang lebih besar ini dikelilingi oleh ruang hampa di dalam alam semesta.
Meskipun belum dipahami secara menyeluruh, materi gelap terlihat menyusun sekitar 90% dari massa sebagian besar galaksi. Data pengamatan menunjukkan lubang hitam supermasif kemungkinan ada pada pusat dari banyak (kalau tidak semua) galaksi.

2.2 Galaksi Lain

Sampai tahung 1920 ada perbedaan di antara para astronom tentang apakah nebula berbentuk spiral yang tampak di atas dan di bawah bidang Galaksi Bima Sakti adalah sistem bintang lepas lain. Dengan mengambil beberapa pengamatan dengan waktu pemotretan yang panjang dengan menngunakan reflektor 2,5 meter dari Observatorium Mt. Wislon, California, Hublle berhasil mengidentifikasi sejumlah bintang variabel Cepheid dalam “Nebula Andromeda” kemudian di kenal dengan galaksi Andromeda dan ini adalah galaksi terdekat dengan kita.

2.3 Tipe Galaksi


galaksi memiliki banyak yipe dan ukuran.skema klasifikasi yang paling standar yang di rancang pertama kali oleh Hubbe, mengenal empat dasar-eliptis,spiral,spiral berbatang dan tidak beraturan.
Galaksi dapat dikelompokkan dalam tiga jenis utama: eliptik, spiral dan irregular. Karena sistem klasifikasi Hubble hanya berdasarkan pada pengamatan visual, klasifikasi ini mungkin melewatkan beberapa karakteristik penting dari galaksi, seperti laju pembentukan bintang (di galaksi starburst) dan aktivitas inti galaksi (di galaksi aktif).

Eliptik


Jenis-jenis galaksi berdasarkan sistem klasifikasi Hubble. E merupakan tipe galaksi eliptik, S merupakan galaksi spiral, dan SB merupakan galaksi spiral berbatang

Sistem klasifikasi Hubble membedakan galaksi eliptik berdasarkan tingkat keelipsannya, dari E0 yang hampir berupa lingkaran, hingga E7 yang sangat lonjong. Galaksi tersebut memiliki bentuk dasar elipsoid, sehingga tampak elips dari berbagai sudut pandang. Galaksi tipe ini tampak memiliki sedikit struktur dan sedikit materi antar bintang, sehingga galaksi tersebut memiliki sedikit gugus terbuka dan laju pembentukan bintang yang lambat. Galaksi tipe ini didominasi oleh bintang yang berumur tua yang mengorbit pusat gravitasi dengan arah yang acak. Dalam hal tersebut, galaksi tipe ini mirip dengan gugus bola.


Banyak galaksi besar yang berbentuk eliptik. Banyaknya galaksi berbentuk eliptik dipercaya terbentuk karena interaksi antar galaksi menghasilkan tabrakan dan penggabungan. Galaksi dapat tumbuh menjadi besar (misalnya jika dibandingkan dengan galaksi spiral), galaksi eliptik raksasa sering ditemukan didekat inti dari kelompok galaksi besar. Galaksi starburst merupakan akibat dari tabrakan antar galaksi dan dapat menghasilkan pembentukan galaksi eliptik.



Spiral

Galaksi Whirlpool (kiri), sebuah galaksi spiral tanpa batang.

Galaksi spiral terdiri dari piringan berupa bintang dan materi antar bintang yang berotasi, serta gembung pusat yang terdiri dari bintang-bintang tua. Terdapat lengan spiral yang menjulur dari gembung pusat. Dalam sistem klasifikasi Hubble, galaksi spiral ditandai sebagai tipe S, diikuti huruf (a, b, atau c) yang menunjukkan tingkat kerapatan dari lengan spiral dan ukuran dari gembung pusat. Galaksi Sa memiliki lengan spiral yang kurang jelas dan membelit secara rapat, serta gembung pusat yang relatif besar. Sedangkan galaksi Sc memiliki lengan spiral yang terbuka dan gembung pusat yang relatif kecil.



NGC 1300, contoh galaksi spiral berbatang.

Sebagian besar galaksi spiral memiliki bentuk batang linier yang memanjang ke dua sisi dari gembung inti, yang kemudian bergabung dengan struktur lengan spiral. Di sistem klasifikasi Hubble, galaksi ini dikategorikan sebagai SB, dan diikuti huruf (a, b atau c) yang mengindikasikan bentuk lengan spiralnya. Batang galaksi diperkirakan merupakan struktur sementara yang disebabkan oleh gelombang kejut dari inti galaksi, atau karena interaksi pasang surut dengan galaksi lain. Banyak galaksi spiral berbatang yang berinti aktif, kemungkinan karena adanya gas yang menuju ke inti melalui lengan spiral.


Galaksi Bima Sakti merupakan galaksi spiral berbatang ukuran besar dengan diameter sekitar 30 kiloparsecs dan ketebalan sekitar satu kiloparsec. Bima Sakti memiliki sekitar 200 milyar (2×1011) bintang dengan massa total sekitar 600 juta (6×1011) kali massa Matahari.
Morfologi lain


Hoag's Object, merupakan galaksi cincin.
Galaksi aneh (peculiar galaxies) merupakan galaksi yang memiliki sifat-sifat yang tidak biasa karena interaksi pasang surut dengan galaksi lain. Contohnya adalah galaksi cincin, yang memiliki struktur mirip cincin berupa bintang dan materi antar bintang yang mengelilingi inti kosong. Galaksi cincin diperkirakan terbentuk saat galaksi kecil melewati inti galaksi yang lebih besar. Kejadian tersebut mungkin terjadi pada galaksi Andromeda yang memiliki beberapa struktur mirip cincin jika diamati pada spektrum inframerah.

NGC 5866, merupakan galaksi lenticular. Credit: NASA/ESA
Galaksi lenticular merupakan bentuk pertengahan yang memiliki sifat baik dari galaksi eliptik maupun galaksi spiral, dan dikategorikan sebagai tipe S0 dan memiliki lengan spiral yang samar-samar serta halo bintang berbentuk eliptik. (Barred lenticular galaxies receive Hubble classification SB0.).


3. Bintang Variabel
adalah bintang yang berubah-ubah cahayanya. Secara umum bintang variabel dibagi ke dalam dua kategori besar berdasarkan penyebab variabilitasnya:
  • variabel intrinsik, yaitu bintang variabel yang variabilitas cahayanya disebabkan proses fisis yang berlangsung di bagian dalam bintang. Termasuk dalam kategori ini adalah bintang berdenyut dan bintang variabel eruptif (nova dan supernova).
  • variabel ekstrinsik, yaitu bintang variabel yang penyebab variabilitas cahayanya berasal dari luar bintang. Termasuk dalam kategori ini adalah bintang ganda gerhana.
4.Gugus Bintang
 


Orion adalah salah satu rasi bintang yang cukup terkenal. Batas wilayah Rasi bintang Orion digambarkan dalam garis kuning putus-putus.
Suatu rasi bintang atau konstelasi adalah sekelompok bintang yang tampak berhubungan membentuk suatu konfigurasi khusus. Dalam ruang tiga dimensi, kebanyakan bintang yang kita amati tidak memiliki hubungan satu dengan lainnya, tetapi dapat terlihat seperti berkelompok pada bola langit malam. Manusia memiliki kemampuan yang sangat tinggi dalam mengenali pola dan sepanjang sejarah telah mengelompokkan bintang-bintang yang tampak berdekatan menjadi rasi-rasi bintang. Susunan rasi bintang yang tidak resmi, yaitu yang dikenal luas oleh masyarakat tapi tidak diakui oleh para ahli astronomi atau Himpunan Astronomi Internasional, juga disebut asterisma. Bintang-bintang pada rasi bintang atau asterisma jarang yang mempunyai hubungan astrofisika; mereka hanya kebetulan saja tampak berdekatan di langit yang tampak dari Bumi dan biasanya terpisah sangat jauh.
Pengelompokan bintang-bintang menjadi rasi bintang sebenarnya cukup acak, dan kebudayaan yang berbeda akan memiliki rasi bintang yang berbeda pula, sekalipun beberapa yang sangat mudah dikenali biasanya seringkali ditemukan, misalnya Orion atau Scorpius.
Himpunan Astronomi Internasional telah membagi langit menjadi 88 rasi bintang resmi dengan batas-batas yang jelas, sehingga setiap arah hanya dimiliki oleh satu rasi bintang saja. Pada belahan bumi (hemisfer) utara, kebanyakan rasi bintangnya didasarkan pada tradisi Yunani, yang diwariskan melalui Abad Pertengahan, dan mengandung simbol-simbol Zodiak.
Beragam pola-pola lainnya yang tidak resmi telah ada bersama-sama dengan rasi bintang dan disebut asterisma, seperti Bajak (juga dikenal di Amerika Serikat sebagai Big Dipper) dan Little Dipper.
5. Sistem Kordinat
Sistem koordinat geografi digunakan untuk menunjukkan suatu titik di Bumi berdasarkan garis lintang dan garis bujur.
Garis lintang yaitu garis vertikal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan garis katulistiwa. Titik di utara garis katulistiwa dinamakan Lintang Utara sedangkan titik di selatan katulistiwa dinamakan Lintang Selatan.
Garis bujur yaitu horizontal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan titik nol di Bumi yaitu Greenwich di London Britania Raya yang merupakan titik bujur 0° atau 360° yang diterima secara internasional. Titik di barat bujur 0° dinamakan Bujur Barat sedangkan titik di timur 0° dinamakan Bujur Timur.
Suatu titik di Bumi dapat dideskripsikan dengan menggabungkan kedua pengukuran tersebut. Contohnya
Bumi kita berputar seperti gasing. Gerak putar Bumi pada sumbu putarnya ini dinamakan gerak rotasi. Untuk menyelesaikan satu putaran (satu periode rotasi), dibutuhkan waktu 23 jam 56 menit 4.1 detik. Gerak rotasi Bumi inilah yang menyebabkan terjadinya siang dan malam dan pergerakan semu benda-benda langit.
Gerak semu langit adalah gerak yang kita amati dari Bumi, dimana benda-benda langit terlihat terbit di timur dan tenggelam di barat. Gerak semu ini teramati karena Bumi kita yang ber-rotasi dengan arah sebaliknya, dari barat ke timur. Lintasan gerak benda-benda langit yang terbit di timur dan terbenam di barat, dinamakan lintasan harian benda langit. Lintasan harian ini terlihat berbeda jika kita mengamatinya dari lintang berbeda. Jika kita berada tepat di khatulistiwa, kita akan mengamati lintasan haria benda-benda langit tersebut, tegak lurus terhadap horizon / ufuk.
Jika kita berada di bumi belahan selatan (sebelah selatan khatulistiwa), kita akan mengamati lintasan harian benda-benda langit tidak lagi tegak lurus terhadap horizon, tapi condong ke arah utara. Besarnya kemiringan lintasan harian ini tergantung sejauh mana kita dari khatulistiwa. Semakin ke arah selatan, maka garis lintasan gerak harian benda-benda langit akan semakin condong ke arah utara. Begitu juga sebaliknya jika kita bergerak ke arah utara. Semakin ke utara dari khatulistiwa, maka semakin besar kecondongan lintasan harian benda-benda langit itu ke arah selatan.
Gerak semu langit tidak sama periodenya dengan gerak Matahari di langit (diamati dari Bumi). Gerak semu langit periodenya 23 jam 56 menit 4.1 detik, sedangkan gerak harian Matahari di langit periodenya 24 jam. Terdapat perbedaan sekitar 4 menit. Perbedaan ini menyebabkan penampakan langit sedikit berbeda dilihat pada jam yang sama tiap harinya. Sebagai contoh: misalnya sebuah bintang hari in terbit pukul 18:00 sore. Maka keesokan harinya ia akan terbit pukul 17:56, lusa pukul 17:52, dst. Bintang itu akan terbit 4 menit lebih cepat dari hari sebelumnya. Karena itu, perlahan-lahan penampakan langit akan bergeser dari hari ke hari. Kira-kira enam bulan dari sekarang, bagian langit yang berada di atas kepala kita pada (misalnya) jam 9 malam, akan berada di bawah kaki kita. Dengan kata lain, jika kita mengamati langit dengan waktu pengamatan yang terpisak 6 bulan,kita akan mengamati dua belahan bola langit yang berbeda.

Objek-objek langit seperti Matahari, Bulan, dan planet-planet, memiliki geraknya sendiri diantara bintang-bintang. Matahari bergerak secara perlahan ke arah timur relatif terhadap bintang-bintang. Karena itu, untuk menyelesaikan satu putaran mulai dari misalnya posisi tepat di atas kepala kita, terbenam, terbit, kembali di atas kepala kita, matahari membutuhkan waktu 24 jam (selang waktu sehari semalam). Bintang-bintang membutuhkan waktu sama denga periode rotasi Bumi, 23j 56m 4.1d. Bulan membutuhkan waktu sedikit bervariasi, kira-kira 50 menit lebih panjang dari 24 jam. Planet-planet bergerak di langit dengan kecepatan yang lebih besar lagi variasinya, tergantung pada seberapa dekat planet tersebut ke Matahari, dan dimana posisinya (dalam orbitnya) relatif terhadap Bumi.


6. Gerak Langit

6.1 Bola Lnagit
Horizon tampak disegala penjuru mengelilingi permukaan benda yang terjauh dari pandangan mata. Dan karena horizon itu nampak disegala penjuru, maka terlihatlah suatu lingkaran raksasa yang biasa disebut dengan istilah : Lingkaran Horizon.

Setiap tempat di bumi, horizonnya berbeda-beda, ini disebabkan karena bentuk bumi yang bulat. Apabila kita berdiri tegak lurus dan dari tempat berdiri itu dihubungkan dengan satu garis lurus yang melewati titik pusat bumi ke arah atas sampai memotong titik puncak. Pada bola langit, maka titik potong di bola langit bagian atas disebut Zenith atau titik potong di bola langit bagian bawah disebut dengan nadir, dan karena garis yang kita buat itu tegak lurus, maka dengan sendirinya garis itu tegak lurus juga pada bidang lingkaran horizon.
Mengingat bumi ini bulat, sedang langit juga dilukiskan bulat seperti bola, maka untuk setiap tempat di bumi, masing-masing                memiliki                  zenith   dan         nadir       yang       berbeda-beda.
Dari titik zenith ke titik nadir melalui dan tegak lurus pada lingkaran horizon, dapat dibuat lingkaran yang jauhnya tak terbatas, lingkaran-lingkaran itu disebut dengan istilah Lingkaran vertikal ; dan diantara lingkaran-lingkaran itu, ada yang melalui titik utara dan titik selatan, lingkaran yang melaluinya disebut dengan istilah : Lingkaran meridian ; disamping itu ada jua lingakra vertikal yang melalui titik timur dan titik barat, dan lingkarannya disebut dengan istilah           :lingkaran             Vertikal                 terutama.
Selanjutnya perhatikan Gambar :
Keterangan Gambar  :
P = titik pusat bumi/ titik pusat bola langit.
Z = Zenith ; N = Nadir
U = Titik Utara ; T = Titik timur
S = titik Selatan ; B = titik Barat
U – T – S – B = Lingkaran Horizon
Dalam Gambar ini terlihat bahwa Z – P – N bila dihubungkan dengan garis, posisi garis itu akan tegak lurus pada bidang lingkaran horizon (bidang yang berpusat pada titik P dan dilingkari oleh lingkaran U – T – S – B ).
Dari titik Z ke titik N melalui dan tegak lurus pada lingkaran horizon, dapat dibuat lingkaran-lingkaran yang jumlahnya tidak terbatas. Lingkaran-lingkaran itulah yang dimaksud dengan lingkaran vertikal. Dengan demikian, maka yang dimaksud dengan lingkaran vertikal ialah lingkaran yang berpusat pada titik bola langit, berposisi tegak lurus           pada       lingkaran               horizon.
Dalam Gambar tersebut juga nampak, ada lingkaran yang melalui titik Z ke titik U ke titik N dan juga dari titik Z ke titik S ke titik N. lingkaran tersebut dinamakan lingkaran Meridian. Dengan demikian, maka yang dimaksud dengan lingkaran Meridian adalah lingkaran vertikal yang melalui titik utara dan titik selatan. Disamping itu juga dilihat adanya lingkaran vertikal yang melalui titik timur dan titik barat. Lingkaran tersebut dinamakan dengan Lingkaran vertikal terutama. Jadi yang dimaksud dengan lingkaran vertikal terutama adalah lingkaran vertikal yang melalui titik Timur        dan         titik         barat.
Lingkaran vertikal terutama ini membagi bola langit menjadi dua bagian sama besar, yakni belahan Utara dan belahan Selatan. Sedang lingkaran Meridian, membagi bola langit kepada belahan Barat dan belahan timur.
B.            Tinggi     Kutub
Bumi mempunyai dua Kutub (Kutub utara dan Kutub selatan). Apabila melalui Kutub utara, titik pusat bumi dan Kutub selatan ditarik garis lurus, maka masing-masing ujungnya akan menyentuh lingkaran bola langit pada dua titik. Kedua titik tersebut, masing-masing disebut Kutub langit utara dan Kutub langit selatan.
Di arah Kutub utara, ada sebuah bintang yang disebut dengan Bintang Kutub. Bila kita berdiri didaerah katulistiwa, maka bintan Kutub itu berada di horizon pada titik Kutub utara. (catatan : untuk Kutub selatan tidak ada bintang Kutub). Kalau kita berjalan meninggalkan daerah katulistiwa menuju ke arah utara, maka bintang Kutub ini makin lama tampak makin tinggi meninggalkan horizon. Makin jauh kita meninggalkan daerah katulistiwa, makin tinggi posisi bintang Kutub itu meninggalkan horizon. Jumlah Derajat bintan Kutub dari horizon, sama dengan jumlah Derajat jarak antara tempat itu dari katulistiwa. Dan kalau jarak antara suatu tempat ke katulistiwa merupakan Lintang tempat yang bersangkutan, maka dalam hal ini dapat dinyatakan bahwa : TINGGI KUTUB = LINTANG TEMPAT Berangkat dari kaedah ini, maka bila suatu tempat berlintang 100 LU, tinggi Kutub temapt tersebut adalah sebesar 100 juga. Bila suatu tempat berlintang 100 LS, maka tinggi Kutub tersebut adalah 100 juga.
P = Titik pusat bumi/ titik pusat bola langit
Ku = Kutub langit Utara, atau Kutub Utara
Ks = Kutub langit Selatan, atau Kutub Selatan
U = Titik Utara S = Titik Selatan
Z = Zenith N = Nadir
Besar U – S = Lingkaran Horizon.
Gambar A, titik Kutub selatan berada di atas titik selatan. Ini menandakan bahwa tempat yang dilukis berlintang selatan. Sedang Gambar B, Kutub Utara berada di atas titik utara, berarti tempat yang di lukis berlintang utara.
Sekiranya Lintang tempat yang dilukis berlintang 0o, maka titik KS berhimpit dengan titik S dan titik KU berhimpit dengan titik U.
Dari Gambar A dapat dilihat tinggi Kutub tempat itu adalah S ke Ks, sedang Gambar B, tinggi kutubnya adalah U ke Ku. Dengan demikian, maka yang dimaksud dengan tinggi TINGGI KUTUB ialah jarak dari Kutub ke horizon, diukur melalui lingkaran meridian.
PEMBUKTIAN KAIDAH : TINGGI KUTUB = LINTANG TEMPAT.
Terlebih dahulu, Gambar A atau B di atas dilengkapi dengan lukisan posisi khatulistiwa atau Equator pada bola langit. Sebagaimana dimaklumi letak katulistiwa selalu tegak lurus terhadap poros Kutub utara ke Kutub selatan langit. Dengan kata lain, bidang lingkaran katulistiwa, membuat sudut 90o terhadap poros Kutub utara ke Kutub selatan. perhatikan gambar
Keterangan Gambar :
P = titik pusat bumi = titik pusat bola langit = tempat Peninjauan.
EQ = Equator / katulistiwa
Ks = Kutub Selatan Ku = Kutub utara
Z = Zenith ; N = Nadir : B = Titik Barat
S = Titik Selatan; U = Titik Utara.
S – Ks = Tinggi Kutub = P3
Dengan pertolongan Gambar tsb di atas, dapatlah dibuktikan kebenaran kaidah yang menyatakan bahwa : tinggi Kutub = Lintang tempat.
Jalan pembuktian sebagai berikut :
Garis ZP membuat sudut dengan EQ sebesar Derajat Lintang tempat. Sebab, jarak Derajat zenith suatu tempat ke equator,sama                 besar      Derajat   tempat   yang       bersangkutan.
Sudut EPKs = sudut ZPS = 90o.
Sudut P1 = sudut P3, sebab, kedua-duanya merupakan sudut penyiku dari dua buah sudut yang sama.
Karena sudut P3 adalah tinggi Kutub, sedang sudut P1adalah Lintang tempat, maka Kutub sama besar derajatnya dengan Lintang tempat yang bersangkutan.
Demikian pembuktian kidah tersebut.
Selanjutnya dari Gambar di atas pula juga dapat dilihat bahwa besar Derajat Lintang tempat, sama dengan besar Derajat sudut ZPE. Busur ZE merupakan jarak antara zenith dengan Equator. Busur tersebut dinamakan dengan jarak zenith. Dengan demikian, maka yang dimaksud dengan JARAK ZENITH adalah jarak sepanjang meridian, dihitung mulai dari titik           zenith     ke            titik         equator.
Dari pengertian ini dapatlah disimpulkan, bahwa       :
LINTANG TEMPAT = JARAK                ZENITH
Dengan demikian, maka besar derajat Lintang tempat, sama dengan besar Derajat jarak zenith dan sama juga dengan besar Derajat tinggi Kutub.

6.2 Di kutub
kita berada di salah satu kutub

6.3 Di Ekuator
yaitu tpeat kita berada pada 0 garis horizontal

 6.4 Di Lintang Antara
yaitu kombinasi antara dua buah contoh sebelumnya

6.5 Ekliptika
yaitu perputaran bumi pada matahari dengan ditandai dengan garis revolusi sehingga mengakibatkan terjadinya perpedaan siang dan malam, musim, musim semi terjadi ada tanggal 21 Maret, musin gugur terjadi pada tanggal 23 September, musim panas terjadi pada tanggal 22 Juni, musin dingin terjadi pada tanggal 22 Desember. khusus di daerah khatulistiwa yang terjadi dua musin yaitu musim panas dan hujan.

6.6 Besaran-besaran Dasar Bintang
Bintang, serupa dengan Matahari adalah sebuah bola gas yang mengeluarkan cahaya sendiri. Ada yang ukuran diameternya besar, ada yang kecil, Ada yang temperaturnya tinggi dan ada juga yang rendah. Ada yang cemerlang ada pula yang redup. semua terletak pada jarak sangat jauh dibanding jarak Bumi-Matahari.


6.7 Terang dan Magnitudo
Terang adalah sebuah bintang di langit yang dinyatakan dalam besaran yang disebut magnitudo semu-ukuran dari jumlah cahaya yang sampai ke bumi yang awalnya seperkenalkan oleh Hipparchus, seorang  astrono kenamaan Yunani pada abad 2 SM Hipparchus membagi bintang-bintang ke dalam enam kelas atau magnitudo dimana bintang yang paling terang diberi penghargaan magnitudo dan yang paling lemah masih dapat dilihat dengan mata diberi harga magnitudo 6.

6.8 Magnitudo Absolut

Magnitudo tampak (m) dari suatu bintang, planet atau benda langit lainnya adalah pengukuran dari kecerahan atau kecerlangan yang tampak; yaitu banyaknya cahaya yang diterima dari objek itu.
Istilah magnitudo sebagai skala kecerahan bintang muncul lebih dari 2000 tahun yang lampau. Hipparchus, seorang astronom Yunani, membagi bintang-bintang yang dapat dilihat dengan mata telanjang ke dalam 6 kelas kecerlangan. Ia membuat sebuah katalog yang berisi daftar lebih dari 1000 bintang dan mengurutkan berdasarkan “magnitudo”-nya dari satu hingga enam, dari yang paling cerlang hingga yang paling redup. Pada tahun 180-an, Claudius Ptolemaeus memperluas pekerjaan Hipparchus, dan sejak saat itu sistem magnitudo menjadi bagian dari tradisi astronomi. Pada 1856, Norman Robert Pogson meng-konfirmasi penemuan terdahulu John Herschel bahwa bintang bermagnitudo 1 menghasilkan kira-kira 100 kali fluks cahaya daripada bintang bermagnitudo 6. Sistem magnitudo dibuat dengan mendasarkan diri pada mata manusia yang memiliki respon tidak linear terhadap cahaya. Mata dirancang untuk menahan perbedaan dalam kecerlangan. Ini adalah keistimewaan mata yang membuatnya dapat berpindah dari ruang gelap ke tempat yang terang tanpa mengalami kerusakan. Kamera elektronik, yang memiliki respon linear, tidak dapat melakukan hal itu tanpa langkah-langkah pencegahan terlebih dahulu. Ciri-ciri yang sama juga yang membuat mata merupakan pemilah yang buruk bagi perbedaan kecil kecerlangan sementara sebaliknya kamera elektronik (CCD) adalah pemilah yang baik. Pogson memutuskan untuk mendefinisikan kembali skala magnitudo sehingga perbedaan lima magnitudo merupakan faktor yang tepat 100 dalam fluks cahaya. Jadi rasio fluks cahaya untuk perbedaan satu magnitudo adalah 1001/5 atau 102/5 atau 2,512. Rasio fluks untuk perbedaan 2 magnitudo adalah (102/5)2, perbedaan 3 magnitudo adalah (102/5)3 dan seterusnya. Definisi ini sering disebut sebagai skala Pogson.
Karena banyaknya cahaya yang diterima bergantung pada ketebalan dari atmosfer pada garis pengamatan ke objek, maka magnitudo nampak adalah nilai yang sudah dinormalkan pada nilai yang akan dimiliki di luar atmosfer. Semakin redup suatu objek, semakin tinggi magnitudo tampaknya. Perlu diingat bahwa kecerahan yang tampak tidaklah sama dengan kecerahan sebenarnya — suatu objek yang sangat cerah dapat terlihat cukup redup jika objek ini cukup jauh.
Magnitudo absolut, M, dari suatu benda, adalah magnitudo tampak yang dimiliki apabila benda itu berada 10 parsec jauhnya.
Skala magnitudo tampak
Magnitudo tampak
Benda langit
−26.8
−12.6
Bulan purnama
−4.4
Kecerahan maksimum Venus
−2.8
Kecerahan maksimum Mars
−1.5
Bintang tercerah: Sirius
−0.7
Bintang tercerah kedua: Canopus
0
Titik nol berdasarkan definisi: Vega
+3.0
Bintang teredup yang terlihat di daerah perkotaan
+6.0
Bintang teredup yang terlihat dengan mata telanjang
+12.6
Kuasar tercerah
+30
Objek teredup yang dapat diamati oleh Teleskop Hubble


7.3 Luminositas, Fluks dan Magnitudo Bintang
Di dalam astronomi, luminositas adalah jumlah cahaya atau energi yang dipancarkan oleh sebuah bintang ke segala arah per satuan waktu. Biasanya satuan luminositas dinyatakan dalam watt (satuan internasional), erg per detik (satuan cgs) atau luminositas Matahari. Dengan menganggap bahwa bintang adalah sebuah benda hitam sempurna, maka luminositasnya adalah,
dimana L adalah luminositas, σ adalah tetapan Stefan-Boltzmann, R adalah jari-jari bintang dan Te adalah temperatur efektif bintang.
Jika jarak bintang dapat diketahui, misalnya dengan menggunakan metode paralaks, luminositas sebuah bintang dapat ditentukan melalui hubungan
dengan E adalah fluks pancaran, L adalah luminositas dan d adalah jarak bintang ke pengamat.
Magnitudo
Secara tradisi kecerahan bintang dinyatakan dalam satuan magnitudo. Kecerahan bintang yang kita amati, baik menggunakan mata bugil maupun teleskop, dinyatakan oleh magnitudo tampak (m) atau magnitudo semu. Secara tradisi magnitudo semu bintang yang dapat dilihat oleh mata bugil dibagi dari 1 hingga 6, di mana satu ialah bintang paling cerah, dan 6 sebagai bintang paling redup. Terdapat juga kecerahan yang diukur secara mutlak, yang menyatakan kecerahan bintang sebenarnya. Kecerahan ini dikenal sebagai magnitudo mutlak (M), dan terentang antara +26.0 sampai -26.5. Magnitudo adalah besaran lain dalam menyatakan fluks pancaran, yang terhubungkan melalui persamaan,
m = -2,5 \log(E) + konstanta \,\!
dimana m adalah magnitudo semu dan E adalah fluks pancaran.
Fluks pancaran
Kuantitas yang pertama kali langsung dapat ditentukan dari pengamatan sebuah Patrick Star adalah fluks pancarannya, yaitu jumlah cahaya atau tenaga yang diterima permukaan kolektor (mata atau teleskop) per satuan luas per satuan waktu. Biasanya dinyatakan dalam satuan watt per cm2 (satuan internasional) atau erg per detik per cm2 (satuan cgs).

7.4 Jarak

Apakah itu “tahun cahaya”? Apa pula yang dimaksud dengan “Satuan Astronomi (SA)” atau biasa dikenal dengan Astronomical Unit (AU)? Lantas, apakah itu Parsec (pc), kiloparsec, dan megaparsec? …dan magnitudo?
Harus diakui, astronom punya satuannya sendiri yang unik dan agak lain dari apa yang kita pelajari dalam pelajaran fisika, misalnya. Hal ini wajar karena astronomi mempelajari berbagai benda langit di alam semesta ini, mulai dari skala atomik hingga seluruh alam semesta beserta isinya. Kadang-kadang tidak nyaman untuk menyatakan sesuatu jarak dalam satuan yang biasa digunakan sehari-hari, karena tidak cukup besar atau mungkin bahkan terlalu besar. Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal berbagai satuan panjang. Kita mengenal centimeter dan meter (1 meter = 100 centimeter) untuk menyatakan panjang atau jarak. Kalau jarak yang kita gunakan terlalu jauh, kita gunakan kilometer (1 kilometer = 1000 meter) atau mil (1 mil = 1.61 km). Kebetulan contoh-contoh satuan astronomi yang saya sebut di atas adalah satuan jarak (SA, tahun cahaya, dan parsec). Mari kita bahas artinya satu persatu!

Satuan Astronomi (SA) atau Astronomical Unit

Ketikkanlah “Astronomical Unit” ke dalam mesin pencari google, keluarlah angka ajaib: 1 Astronomical Unit = 149 598 000 kilometers! Nah lo, dari mana asalnya angka ajaib ini? Menurut definisinya, 1 Satuan Astronomi adalah jarak dari Bumi ke Matahari. Tapi bukankah jarak ini tidak tetap? Bukankah Bumi bergerak mengitari Matahari dalam lintasan elips? Akhirnya kemudian diambil definisi yang lebih akurat yaitu 1 Satuan Astronomi (1 Astronomical Unit, biasa disingkat AU) adalah panjang setengah sumbu panjang dari lintasan orbit Bumi mengedari Matahari.
Penentuan jarak 1 Satuan Astronomi, atau jarak Bumi-Matahari, adalah perjuangan yang panjang. Aristarchus dari Samos, pemikir abad Yunani Klasik, memperkirakan jarak Bumi-Matahari paling-paling hanya 20 kali jarak Bumi-Bulan (jarak Bumi-Bulan: 384 000 km). Perkiraannya meleset jauh karena jarak Bumi-Matahari ternyata sekitar 390 kali jarak Bumi-Bulan. Jarak yang diberikan oleh google adalah hasil perhitungan modern yang menggunakan astronomi radio dan hitung orbit. Nilai eksaknya adalah 1 AU = 149 597 870.691 km, akurat hingga 30 meter.
Untuk perhitungan yang tidak membutuhkan ketelitian tinggi, membulatkan 1 AU menjadi 150 juta km (seratus lima puluh juta kilometer) kadang-kadang sudah cukup, lagipula lebih mudah diingat. Satuan Astronomi biasanya digunakan untuk menyatakan jarak dalam skala tata surya kita. Misalnya: Jarak dari Planet Mars ke Matahari kurang lebih 1.5 AU (bayangkan betapa tidak enaknya kalau harus selalu mengatakan, jarak Mars-Matahari = 228 000 000 km), jarak dari Matahari ke Planet Jupiter adalah 5.2 AU, ke Saturnus 9.58 AU, dan menuju planet katai Eris kira-kira 67 AU. Menggunakan Satuan Astronomi untuk menyatakan jarak di dalam tata surya kita (atau tata surya lain) jadi lebih karena selain lebih sedikit angka juga bisa memberikan gambaran tentang berapa jauhnya jarak tersebut relatif terhadap jarak Bumi–Matahari (Misalnya: Jarak Matahari–Jupiter adalah 5.2 AU, artinya 5.2 kali jarak Bumi–Matahari).

7.5 Tahun cahaya (light year)
7.6  Bintang-bintang dekat. Kredit :

Yang pertama harus diingat: Tahun cahaya bukanlah satuan waktu! Meskipun ada kata “tahun”, tetapi “tahun cahaya” adalah satuan jarak. light year dan : 1 tahun cahaya = 9.46 x 10^12 km (sedikit di bawah 10 trilyun kilometer). Dari manakah asal angka ini? Satu tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh seberkas cahaya selama 1 tahun. Wow! Seberapa cepat cahaya? Menurut pengukuran modern, dalam satu detik cahaya dapat menempuh jarak 300 000 km! Artinya, dalam satu nanodetik (sepersemilyar detik), cahaya menempuh jarak 30 cm…yah kurang lebih sepanjang sisi panjang kertas A4. Kalau selama setahun? Coba dihitung…dalam 1 menit ada 60 detik…dalam 1 jam ada 60 menit…dan dalam 1 hari ada 24 jam…berarti dalam 1 hari ada 86400 detik. Dalam setahun kira-kira ada 365 atau 366 hari, tergantung apakah tahun kabisat atau tidak…anyhow…dalam waktu 1 tahun, cahaya dapat menempuh jarak hampir 10 trilyun kilometer!
Mengapa kita membutuhkan satuan yang demikian besar? Jawabnya adalah karena jarak bintang terdekat dari Matahari adalah 40 trilyun kilometer! Jarak yang luar biasa besar ini tentu saja tidak nyaman untuk diungkapkan dalam kilometer, namun lebih mudah dituliskan dan nyatakan dalam tahun cahaya: 4.22 tahun cahaya. Jarak menuju beberapa bintang di sekitar Matahari kita biasanya dinyatakan dalam satuan ini: Jarak menuju Sirius adalah 8.58 tahun cahaya, jarak menuju Wolf 359 adalah 7.78 tahun cahaya (Dalam serial Star Trek: The Next Generation, Wolf 359 adalah lokasi pertempuran antara armada Federasi dengan bangsa Borg).
Peta di samping menunjukkan posisi bintang-bintang di sekitar Matahari dalam jarak 14 tahun cahaya dari kita. Jarak menuju pusat Galaksi kita, diperkirakan sekitar 30 000 tahun cahaya, sementara jarak menuju Galaksi Andromeda adalah sekitar 2 juta tahun cahaya.


7.7 Sifat-sifat Masing-masing Planet
A) Merkurius

adalah planet yang teletak paling dekat dengan matahari alias urutan pertama dalam tata surya kita. Jumlah satelit nol. Jarak dari matahari 58 jua km, bergaris tengah 4875 km, volume dan massa planet sama besar1/8 kali bumi . Planet ini berevolusi 88 hari dan berotasi58,7 hari sama dengan 2/3 periode revolusinya. Planet ini depenuhi oleh kawah. suhu di sisi matahari adalah 430‘C dan di sisi lain menurun tajam suhunya yaitu -180’C
B) Venus


adalah benda langit ketiga paling terang di langit serta urutab ke dua dalam tata surya setalah merkurius. Venus disebut juga bintang fajar, terbit di timur saat matahari terbit (dinamai Hesperus), sebagai bintang senja di barat kali matahari terbenam (dinamai Phosphorus atau Lucifer). Suhu di venus adalah 482’C sangat mematikan sama dengan panasnya wedus gembel gunung merapi. periode rotasinya yaitu 243 hari sedangkan revolusinya yaitu 225 hari dalam arti kata bahwa kala rotasinya jauh lebih lama dari revolusinya.
C) Mars

adalah dewa perang yunani dan planet urutan keempat dalam tata surya, merah dilangit karena permukaan regolt dan limonit. Regolit adalah sisa batuan hancur berupa pasir mengandung senyawa silikat besi seperti karat yang di sebut limonit. Berjarak rata-rata 228 juta km. Mars adalah planet  kecil.1/2 garis tengah bumi atau 2 kali garis tengah bulan dan 1/10 massa bumi. Medan gravitasinya hanya 1/3 bumi atau 2 kali bulan.Luas permukaan mars sama halnya dengan permukaan bumi. mars adalah planet yang mirip dengan bumi karena adanya tanda kehidupan mada masa lampau
D) Yupiter

Orang-orang yunani menamakan sesuai dengan ukuran dan raja dewa-dewa mereka. Yupiter adalah planet kelima dalam tata surya, terbesar dalam tata surya benda langit ke-empat paling terang setlah matahari,bulan dan venus Yupiter bahkan 3 kali lebih terang dari bintang Serius. Yupiter mengorbit pada jarak 780 juta km,lima kali jarak bumi-matahari satu tahu pada yupiter adalah 11,9 tahun bumi. Hari di yupiter adalah 9,9 jam, kuraang setengah hari bumi

E) Saturnus

Adalah planet ke-enam dalam tata surya dan kedua terbesar setelah Yupiter. Saturnus adalah planet paling indah dan cantik karena di kelilingi oleh cincin. saturnus memiliki 3 lapisan awan yaitu bagian atas amoniak dan amonium yakni ion amoniak. Lapisan bawah air dan es sebagaimana bumi.Saturnus adalah bola raksasa yang tersusun atas gas cair atmosfernya tertutup awan hidrogen dan helium. Di bawah awan terdapat lautan awan hidrogen cair di bawah lagi ada hidrogen dalam ujung besi cair.

F) Uranus

adalah planet ketujuh dalam matahari. berjarak 2,87 milliar km berada di luar orbit saturnus ini adalah planet pertama yang ditemukan menggunakan teleskop oleh Sir William Herschel.

G) Pluto (Versi Lama sebelum keputusan AS di Ceko atau Sebelum di keluarkan dari urutan tata surya)

adalah planet ke-delapan dalam tata surya.Berjarak 4,5 milyar km dari matahari dan ke 4 yovian(mentana gas).





DIsusun oleh : XI IPA 3 (ELVACTROIS)

1. Admin Planner & Materi. Rikky Andreanto 

2. Admin Desaigner & Publisher . Doni Setya "W"
3. Admin Editting . Hisyam